Breaking News

Senin, 28 Desember 2020

SHAF ANAK-ANAK DAN DEWASA


 Ariq salah satu siswa MIN 1 Langsa yang saat ini duduk di bangku kelas 5. Walau dimasa pandemi tapi tidak menyusutkn semangatnya dalam belajar. Kota Langsa termasuk dalam kategori daerah orange yaitu kawasan Pandemi yang terdapat beberapa irang terpapar Covid-19. Sehingga pembelajaran sekolah harus dilakukan secara daring dari rumah.

Disaat libur semester Ariq memamfaatkan kesempatan ini untuk melakukan khitanan/sunatan untuk menjalankan perintah agama agar terhindar dari kuman dan kotoran.

Salah satu motivasinya untuk dikhitan adalah agar bisa shalat berjamaah bergabung dengan shaf orang dewasa. Di kalangan masyarakat Aceh ada kebiasaan bahwa bila anak belum dikhitan, maka belum dibolehkan untuk bergabung dengan shaf shalat orang dewasa melainkan hanya boleh di shaf anak-anak.

Hal yang paling menarik dalam proses khitanan ini adalah Ariq telah dikhitan oleh Bapak Syamsuri, Am.Kes salah satu anggota DPR Aceh dari perwakilan Parti Nasdem, disela-sela kesibukannya masih menyempatkan diri untuk menerapkan ilmu kesehatannya. 

Read more ...

Sabtu, 21 November 2020

Norma

Adapun macam-macam norma, yaitu:

Norma agama adalah sekumpulan kaidah atau Peraturan hidup manusia yang bersumber dari Wahyu Tuhan.

Norma kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam kehidupan sehari-hari, berlaku hanya di wilayah tertentu.

Norma kesusilaan adalah aturan hidup yang berkenaan dengan bisikan kalbu dan suara hati nurani manusia.

Norma hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat dan dibuat oleh oleh badan-badan dan resmi negara serta bersifat memaksa sehingga perintah dan larangan dalam norma hukum harus ditaati oleh masyarakat.

Read more ...

Kamis, 12 November 2020

Membangun Mesjid Dengan Genggaman Beras

 Mungkinkah membangun mesjid dengan segenggam beras?

Foto dari Google Maps


Mesjid yang dibangun sekitar tahun tujuh puluhan yang diberinama Baiturrahim, berada di Desa Alue Merbau Langsa Lama Kota Langsa.

Sebuah desa yang mayoritas Penduduknya adalah berasal dari Mandailing tepatnya Tapanuli Selatan. Sebelum desa ini berdiri awalnya di sekitaran desa ini adalah hutan belantara yang dipenuhi pohon Merbau. Setelah mulai ramai penduduk desa ini mulai dilakukan pembukaan lahan hutan merbau yang pohon-pohon tersebut di potong agar bagian tanah yang agak rata dijadikan persawahan oleh warga. 

Kawasan yang sudah menjadi persawahan mulai ditanami dengan padi tahunan yang ukurannya setinggi badan orang dewasa. Padi ini disemai dengan tiga tahap, pertama bibit di tabur langsung ditanah sawah yang agak dangkal, lalu setelah bibit kira2 satu hasta ditanam ke tanah yang agak dalam dengan volume seukuran 1 genggam orang dewasa (kronob istilah Mandailing), setelah mencapai sekitar 90 cm, maka dicabut dan ditanam kembali perbatang dengan menggunakan kuku kambing (tongkat besi yang berbentuk ujungnya seperti kuku kambing). Cara tanam ini dengan mengaitkan bibit pada kuku kambing tersebut, lalu ditancapkan ke tanah karena pada masa itu persawahan disana airnya terlalu dalam ada yang sampai sepinggang orang dewasa. 

Dengan kondisi tersebut pada masa itu banyak warga yang memanen ikan air tawar terutama ikan sepat, sampai-sampai ikannya dijemur untuk dikirem ke luar kota. Sehingga pemandangan yang menarik warga menjemur ikan tersebut di pinggir jalan raya.

Lama kelamaan kawasan persawahan semakin luas. Pada masa itu padi dipanen dengan mengetam yaitu hanya memotong tangkai padinya dengan ketam. Sering kegiatan panen ini dilakukan dengan bergotong royong. Untuk merontokkan biji padinya dilakukan dengan menginjak pake kaki dengan bayaran bila baru-baru panen, sepuluh ikat biji padi bayaran satu ikat untuk yang merontokkan, sedangkan bila sudah rame yang panen maka bayarannya dua puluh ikat dibayar dengan tiga ikat biji padi.

Karena kegigihan masyarakat yang pada umumnya adalah petani maka desa ini pernah mendapat julukan desa lumbung beras. Alhamdulillah di sini masih banyak kawsan persawahan yang digarap.

Kerana di awal pembukaan kawasan desa ini dari hutan pohon merbau, menjadi cikal bakal pemberian nama desa ini yaitu Alue Merbau (sungai pohon merbau). Sehingga dalam beberapa bulan lalu banyak juga warga menemukan kayu bekas dari pemotongan pohon merbau salah satu kayu yang kuat untuk pembuatan perabot dan digunakan dalam pembuatan rumah.

Foto dari Google Maps


Pada masa itu warga Alue Merbau berniat untuk membangun sebuah mesjid agar memudahkan mereka untuk melakukan shalat, terutama shalat Jum'at. Dari hasil rapat tokoh-tokoh masyarakat mempunyai ide untuk mengumpulkan bantuan warga untuk membangun sebuah mesjid. Salah satu ide yang cemerlang adalah adanya istilah satu genggaman, yaitu setiap hari Jum'at warga menyumbang satu genggam beras setiap satu pekannya. Setiap hari Jum'at ada petugas yang mengutipnya, bila pemilik rumah akan melakukan aktifitas diluar maka beras genggaman itu sudah gantung di depan pintu rumah agar mudah bagi petugas untuk mengumpulkanya.

Sehingga Alhamdulillah dengan adanya program ini mesjid yang direncakan dapat dibangun dan dirampungkan dengan bantuan dari berbagai lapisan masyarakat.

Foto dari Google Maps


Di awal tahun 2019, Mesjid ini berencana  melakukan renovasi dengan membutuhkan dana sekitar 2,5 milyar. Oleh karena dana masih minim kegitan ini belom dapat dimulai, karena selama ini hanya mengandalkan sumbangan dari masyarakat pada panen padi tahunan.


Bila ada yang ingin menyampaikan wakaf atau sedekah renovasi boleh melalui:

No rek: 65002400009142

BANK ACEH KCP T. UMAR LANGSA

Nama: Panitia Renovasi Mesjid Baiturrahim


Read more ...

Kemenangan Rasulullah

 Fatkhu Makkah

Read more ...

Menikah Sebagai Pembuka Pintu Rezeki

 Anda mau mudah rezeki? Maka menikahlah, jangan menunggu mapan dan jangan menunggu kesempurnaan. Karena dengan menikahlah kita bisa menyempurnakan dari kedua perbedaan.


Read more ...

Bahagia Diciptakan Bukan Harapan

 Anda butuh bahagia? Maka ciptakanlah bahagia itu. Salah satu pendukungnya adalah positif thinking.

Read more ...

Kedaulatan

 Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi tertinggi untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan semua cara yang tersedia.

 Kedaulatan rakyat adalah Pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Berarti juga pemerintah mendapatkan mandatnya dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat gaya pemerintahan seperti ini disebut dengan demokrasi.

Read more ...

Semangat Menulis Sebenarnya adalah ketika kita mau memulai mengetikkan kata demi kata


 Seorang penulis hebat berawal dari terus melakukan menyusun kata demi kata walau terkadang kata yang dirangkai belum tentu menarik bagi orang lain.

Menulis adalah suatu kegiatan mulia karena kegiatan ini adalah kunci dari pengikat ilmu. Sebagaimana Ali bin Abi Thalib mengatakan yang maknanya bila engkau mau mengikat ilmu maka tulislah. Biasakan menulis walau hanya sekedar menuliskan daftar belanja bulanan, belanja acara pesta tertentu dan bisa juga menu masakan selama bulan puasa Ramadhan yang kemungkinan menjadi referensi di tahun yang akan datang. Memang terkadang kita merasa hal ini biasa saja, namun hikmahnya dapat kita kita nikmati dimasa yang akan datang. Selain itu kita juga dapat merevisi daftar-daftar yang telah kita catat untuk menyesuaikan dengan kondisi disaat yang akan datang.

Saya bukanlah penulis hebat yang punya banyak karangan dan karya namun setiap kita pasti ada kesempatan untuk menuliskan sesuatu.

Read more ...

Sabtu, 10 Oktober 2020

SALAH SAMBUNGKU JODOHKU

SALAH SAMBUNGKU JODOHKU
http://gurupenggerakindonesia.com


Masih seperti tahun-tahun sebelumnya dan hari-hari sebelumnya, rutinitas Rifana dengan seabrek buku-bukunya dan jadwal-jadwal tambahan belajarnya. Saat ini Rifana sudah di tingkat SLTA di usia yang benar-benar remaja belia dan ceria. Hari-hari pendidikan dijalani Rifana seperti anak-anak yang lainnya. Dia adalah anak bungsu dari 7 bersaudara. Ya... boleh dibilang orang pastilah tahu, yang namanya si bungsu pastilah seorang anak yang manja dan selalu diutamakan dalam keluarganya. Namun itu hanyalah sebuah anggapan mitos dalam kehidupan Rifana.

Rifana lupa ataukah memang tidak pernah merasa bagaimana yang namanya anak-anak yang dimanja.

Di usia tingkat SD nya, Rifana tergabung pada sebuah SD ternama di kotanya. Teman-temannya nyaris tidak terlihat datang ke sekolah datang dengan sendirinya. Di pagi hari 07:20 WIB hiruk pikuk kendaraan pribadi saja yang hilir mudik di depan gerbang sekolahnya, dengan senyum dan tawa serta cium pipi kiri dan kanan tiap anak yang masuk ke dalam gerbang sekolah.

Namun beda halnya dengan Rifana, dia hanya seorang siswi yang polos dan pendiam, tanpa banyak tawa dan canda. Hari-hari di kelasnya, Rifana tetap mengikuti pelajaran dengan baik tanpa ada masalah apapun yang mengusik orang tuanya.

Orang tuanya tidak pernah mendapat laporan atau cerita-cerita kecil apapun yang dilontarkan Rifana dari mulut kecilnya. Dan mereka pun tidak pernah menanyakan hal apapun.

Di dalam kelas di bangku nomor barisan keempatnya, Rifana duduk mengikuti pelajaran dan bel istirahatpun telah memberi isyarat. Rifana duduk di luar kelas bersama dengan teman-teman lainnya. Ya... seperti hari-hari biasanya, Rifana tertuju pada cemilan-cemilan temannya yang mengumpulkan air liur disela-sela lidahnya. Cemilan-cemilan itu asing bagi lidah Rifana yang mungkin tidak pernah diperkenalkan oleh kedua orang tuanya.

Rifana hanya dari keluarga yang tergolong sederhana, 6 saudara kandungnya masih dibangku pendidikan semuanya. Rifana hanya tahu setiap paginya, Ibu sibuk dengan pembagian uang saku dan transportasi untuk anak-anaknya. Cukup tidak cukup itulah rezeki yang kami punya.

Rifana tidak seceria anak-anak lainnya, namun hari-hari terus berlalu dan terlewati hingga Rifana meranjak ke tingkat SLTP.

Tidak jauh dari bangunan Sekolah Dasarnya, dijumpailah bangunan SLTP Rifana. SLTP yang julukannya ya sama dengan Sekolah Dasarnya "SLTP favorit". Ya... lagi-lagi aku tergabung di sekolah yang ternama di kotaku. 

Aku memulai hari sekolahku dengan penuh semangat dengan suasana baru dan dan teman-teman baru.

Aku begitu semangat karena aku masuk ke kelas yang tergolong siswa-siswa inti. Hari-hariku kulalui dengan ceria aku merasa ada kecocokan dengan teman-teman yang perekonomiannya tidak begitu berbeda dengan keluargaku. Ayahku yang seorang Pegawai Negeri Sipil dengan penghasilan yang pas-pasan dan ibuku seorang wanita tangguh yang menghabiskan hari-harinya bekerja di area persawahan, ibuku seorang petani.

Hari ini di kelasku ada siswi baru, seorang pindahan dari daerah Bengkulu. Dia seorang remaja yang cantik, ramah, dan bersahabat. Dia bernama Indi.

Ibu guru menempatkan dia untuk duduk di sebelahku, dia sebangku denganku. Seiring berjalannya waktu diapun menjadi teman akrabku. Sepulang sekolah bila ada acara para dewan guru yang kepulangan kami dipercepat dari waktu biasanya. Biasa akan mengajakku bermain terlebih dahulu ke rumahnya, yang jaraknya tak jauh dari gedung sekolah. Kami cukup dengan hanya berjalan kaki saja.

Di rumah Indi, Aku biasanya disuguhkan begitu banyak makanan, mulai dari lauk pauk, buah-buahan, hingga cemilan-cemilan yang tak biasa aku makan.

Menurut pandanganku Indi adalah anak orang berada yang tidak sombong dan sangat bersahabat. Tapi sayang aku dan Indi hanya dapat bersahabat selama 2 tahun, karena Ayah Indi harus pindah tugas lagi ke daerah lain. Ya itulah sahabatku yang sangat berkesan, entah kapan kami dapat berjumpa kembali.

Tanpa terasa sudah memasuki tahun ketiga aku aku di SLTP, aku merasa ada yang berbeda dalam diriku, tanpa kusadari diam-diam aku menyukai salah seorang teman lawan jenisku. Pria itu itu sangat menarik di mataku, hingga akhirnya beberapa teman dekatku mengetahui hal itu, merekapun sering meledekku hingga aku jadi salah tingkah. Kurasa itulah hal terindah di dalam hatiku, aku merasa sangat bersemangat dalam menjalani hari-hariku di sekolah, aku berdebar bila melihatnya, terlebih lagi bila dia menyapaku. 

Rasa-rasanya aku terbang di udara.

Oh, Tuhan... rasa apakah ini?

Apakah ini ini seperti materi yang pernah disampaikan oleh bapak guru, yang dikenal dengan kata puber, yaitu itu masa peralihan dan anak-anak menjelang dewasa. Yang penting apapun itu aku Aku cukup bahagia dengan semua rasa yang ada. Rasa itu itu terus ku pendam hingga kami selesai di SLTP dan berpisah satu sama lainnya.

Kini aku berada di jenjang berikutnya. Aku lagi dan lagi berhasil menerobos masuk ke sekolah SLTA terfavorit di kotaku. Aku sangat bahagia.

Sedari dahulu aku impi-impikan untuk dapat bergabung di sekolah itu. Aku teringat bila melewati sekolah itu itu dan melihat seragam batiknya di hari Jumat dan sabtu, aku sangat menyukainya. Aku ingin sekali memakai seragam batik itu suatu saat. Alhamdulillah impianku tercapai. Aku berhasil lulus tes tanpa adanya dampingan dari ibu atau ayahku, bahkan kakak-kakakku, semua aku urus sendiri. Tetapi walau bagaimanapun aku tahu bahwa doa orang tua selalu ada untukku, dengan ridhanyalah sehingga aku mencapai impianku.

Semester pertama tingkat SLTA mulai kujalani. Seperti yang sebelumnya suasana baru dan teman baru. Hari-hari kulalui dengan begitu banyak buku-buku aku dan tugas-tugas sekolahku. Mau tidak mau itulah makananku ku yang harus kutelan agar aku dapat bersaing dengan teman-temanku yang lain, aku benar-benar harus extra belajar agar tidak mengecewakan orang tuaku, terutama ayahku.

Ayah adalah seorang figur bapak pak yang tegas, tanpa kompromi yang Ayah tahu u aku harus dapat menunjukkan hasil dengan nilai-nilai yang yang memuaskan. Sedari aku SLTP ayahku sudah mulai dengan jelas memperlihatkan hal itu. Sewaktu SLTP aku lemah dipelajaran Bahasa Inggris sehingga Ayah Mengundang guru privat untuk menambah kemampuanku.

Aku rutin menjalani pembelajaran tambahan itu hingga sampai di jenjang SLTA pun aku aku harus tetap mengikutinya.

Hari-hariku ku ku lalui dengan terus dan terus belajar tanpa kompromi. Di hari malam libur pun Ayah menyita kebebasan masa remajaku untuk bersantai sejenak, aku harus tetap privat. Hingga di kampungku aku dijuluki si kutu buku oleh teman-teman sebayaku. Hatiku terkadang menolak, melawan, bahkan menangis, tapi aku tak berani untuk bernegosiasi, aku takut dengan ketegasan ayah. Tidak seperti beberapa apa saudara ku aku yang berani menentang ayah.

Ini sudah di tahun kedua SLTA aku, aku dan teman-temanku aku sudah mulai melirik jenjang universitas aku berkeinginan untuk menjadi di seorang mahasiswi, Aku ingin kelak menjadi seorang yang berkarir. Aku tidak ingin nasibku ku kelak sama seperti gadis-gadis pada umumnya di kampungku menjadi  seorang petani.

Ya, sama seperti Ibuku seorang petani, aku sadar bahwa biaya hidupku dan saudara-saudaraku berasal dari cucuran keringat ibu di profesinya sebagai petani. Tetapi aku pun sadar betul bahwa aku tak sanggup untuk di profesi itu, aku membantu ibu di tengah padang sawah dengan terik mentari yang menyala-nyala. Aku lelah, aku letih, Tapi demi baktiku pada ibu aku tetap tersenyum dan terlihat ceria. Aku  ikhlas ibu, tulus membantumu tapi di hati kecilku aku bertekad " Ya Allah tuntunlah Aku untuk masa depanku, agar aku dapat membahagiakan ibuku, amin".

Tahun ketiga SLTA aku telah tiba aku mulai serius untuk arah Universitas ku. Ayah terus memantau ku dengan ketegasannya yang semakin membidik ku. Ayah memberikan ultimatum ultimatumnya nya padaku. " Jika kamu ingin ke jenjang universitas, bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan universitas negeri Jika kamu tidak mampu dan gagal jangan pernah bermimpi untuk universitas swasta, Ayah tidak mampu ".

Darahku bergetar, nafasku terasa sesak berhembus, yang terbayang dibenakku aku akan menggeluti profesi ibu. Ultimatum ayah mengecohkan fikiranku. Ayah menentukan arah perkuliahanku, aku harus kuliah di keguruan sementara aku sangat tidak suka itu. Aku berkeinginan di kesehatan. Sedari lulus SLTP aku sudah berkeinginan di kesehatan dan aku sempat mencoba mengikuti tes masuknya, namun aku gagal. Kini aku ingin mengulang impianku untuk bisa masuk ke Universitas Kedokteran. Namun Ayah tetap menghalauku dengan alasan aku adalah seorang wanita yang lebih mulia bila menjadi seorang guru. Kelak aku berumah tangga aku akan dapat mengurus keluargaku walaupun aku bekerja, itulah alasan Ayah. Mendengar itu aku tetap membisu dengan kata-kata di hatiku untuk tetap memilih keinginanku.

SLTA pun berakhir.....

Ayah mengirimku untuk pemantapan kemampuanku mengikuti bimbingan belajar di luar kota. Aku dan 2 orang temanku menghabiskan waktu 3 bulan untuk bimbingan itu. Disana aku diawasi salah seorang kakakku yang sudah duluan duduk dibangku universitas yang akan aku masuki nantinya jika aku berhasil lulus. Kakak terus Setia membimbingku dengan memantau kemampuanku hingga akhirnya Kakak bisa tahu kalau aku harus memilih Fakultas keguruan pada universitas tersebut jika ingin berhasil lulus. Karena skor kemampuanku tidak pernah melewati untuk ke Fakultas Kedokteran. Melihat dan merasakan kenyataan itu akupun mulai menyadari "Ya Allah, apakah ini kekuatan doa-doa ayah dan ibu aku menuju arahannya".

Sadar akan hal itu akupun menuruti nasehat dan arahan kakakku.

Bismillah, aku mengikuti tes Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) dengan hikmat dan tenang. Kakak tetap setia mendampingiku selama tes berlangsung. Tibalah saat yang dinanti-nanti akan diterbitkan di harian kota pengumuman hasil tes UMPTN tersebut.

Alhamdulillahirabbila'lamin aku lulus di pilihan restu ayah dan ibu. Aku lulus di Perguruan Tinggi Negeri di Fakultas Keguguran.

Aku seorang mahasiswi, ya... kini Aku telah menjadi seorang mahasiswi. Aku mulai harus mandiri jauh dari ayah dan ibu dan mengurusi semua sendiri tanpa pengawasan langsung dari ayah ayah dan ibu. Hanya ada seorang kakak yang menjadi saudaraku di luar kota yang jauh dari ayah dan ibu bila dengan perjalanan darat memakan waktu lebih kurang 10 jam perjalanan. Hanya satu pesan ayah yang selalu menjagaku "jangan pernah tinggalkan lima waktumu". Bahkan dulu bila aku pulang sekolah Ayah selalu bertanya apakah kamu sudah shalat, yang mungkin berbeda dengan sebagian orang tua biasanya bila anaknya baru pulang sekolah akan menanyakan apakah kamu sudah makan Nak.

Kakak menempatkan aku di suatu tempat tinggal baru yang tak jauh dari kampusku dan dan tak jauh juga dari tempat tinggal kakak. Aku mulai mengurusi diriku sendiri, mulai dari pakaian, makanan, hingga keuangan. Aku merasa seorang yang paling bebas terlepas dari tegasnya peraturan ayah yang biasa kualami. Kapan dan kemana saja aku mau tak ada satupun yang menghalauku. Aku merasa sebebas burung yang terlepas dari sangkarnya.

Kini aku sudah di semester 3, Aku mulai tidak betah dengan tempat tinggalku, Aku ingin suasana baru. Aku berpindah ke tempat yang lebih dekat dengan kota. Aku mendapat suasana baru dan teman baru yang jauh berbeda dari teman sebelumnya. Tempat baru ini penuh warna, mulai dari warna terang hingga kegelapan.

Aku dikelilingi dengan teman-teman yang bebas sesuka mereka dalam segala hal. Terutama di bidang ibadah, mereka tidak merasa gelisah atau bersalah untuk meninggalkan 5 waktunya. Mereka bangun pagi sesuka hatinya tanpa menghiraukan kewajiban yang terlewati saat mentari terbit. Aku terbangun dalam keheningan pagi tanpa ada satupun yang menyamai. Aku terheran namun tak mampu bergumam karena itu bukanlah hakku. Aku merasa mereka cukup tahu benar atau salahnya sesuatu.

Seiring berjalannya waktu aku mulai terpancing dengan keadaan itu, aku mengikuti gaya mereka. Aku melalaikan waktuku walau adzan subuh begitu jelas di telingaku. Aku lelap dengan selimut lembutku.

Tiga hari aku lalai kan waktu fajarku, namun dalam sekejap aku tersentak dan tersadar "ada apa dengan diriku?". Tiga hari di pagi hari kupendam kecemasan di dalam diriku, kupaksa kupaksakan ketenanganku dalam kegalauan, kubiarkan aku larut dalam kegelisahan. "Oh Tuhan, ampuni aku, hambaMu yang mencoba menjauh darimu". Terhempas aku dalam kesedihan memohon ampun pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ternyata baru kusadari lima waktu inilah senjata yang ditanamkan ayah dan ibu di dalam diriku. Aku menjadi terarah karenanya dan aku tertuntun saat akan terbuai dalam dosa.

Pagi ini aku mempersiapkan diri lebih awal, dari semalaman aku mempersiapkan diri untuk ujian akhir semester lima ini. Aku berangkat pagi hari dan pulang disaat mentari menyengat.

Ya... Aku lelah sekali hari ini, untungnya ujianku berjalan lancar tidak sia-sia aku rajin mengulang selama ini. Di tengah teriknya mentari aku hanya teringat ranjang dan sumber angin pelepas penatku. Aku ingin segera sampai di kos-kosanku. Selesaikan 5 waktuku dan merebahkan diriku untuk rehat sejenak. Akupun terbaring dan terlelap, namun tiba-tiba ponselku berdering dan akupun mengambilnya dan menjawab panggilan. Namun tidak ada balasan hanya diam. Kurebahkan diriku dan mulai terlelap, namun seketika lagi dan lagi ponselku berdering dan terulang hal yang sama. Hal ini berulang hingga 3 kali dan mengusik jatah rehat ku. Akupun terpancing dengan emosi yang datang menghampiriku dan mengoperasikan ponselku. Sehingga terjadilah perbincangan melalui ponsel dengan lawan bicara.

Aku: "halo, Apakah anda orang kampung? ya. orang kampung yang baru memiliki ponsel              dan tidak tahu cara mengoperasikannya!"

Tersangka:"halo, maaf, apakah nomorku mengganggu kamu sebelumnya?"

Aku: (dengan nada keras dan ketus)

       "Ya! Nomormu mengusikku berulang-ulang dan diam tanpa ada jawabannya, dasar                kampungan! "

Tersangka: (dengan nada lembut dan penuh kesopanan).

      "Maaf, kini aku paham, berarti temanku telah mengganggu kamu dengan menghubungi         nomor ponselmu"

Aku: (tetap ketus)

      "Oh ya! Siapa nama temanmu?"

Tersangka: "namanya Ridwan".

Aku: "siapa Ridwan itu? Aku tidak mengenalnya! Ya Sudahlah, makanya ponsel jangan                milik umum, bebas dipegang siapa saja!"

Aku pun menutup ponselku dengan seketika tanpa basa-basi dan akupun kehilangan nafsu rehatku saat itu.

Di malam harinya aku dikejutkan dengan suara ponselku. Aku menjawabnya dan aku tersentak seketika, kudengar nada suara yang persis di siang hari tadi. Ya nada suara yang tidak begitu indah di telingaku.

Ternyata dia menelepon ingin meminta maaf kembali karena merasa tidak nyaman dengan semua intonasiku di siang tadi. Dengan sedikit bicara panjang akupun memaafkannya dan kamipun berkenalan melalui udara. 

Dia menyebutkan namanya "Ray". Aku pun menyebut Namaku "Rifana. Selanjutnya kami saling memperkenalkan kampus yang ternyata sama, hanya saja jurusan yang berbeda.

Aku meletakkan sedikit kebohongan dalam perbincangan kami. Aku tidak mengatakan berada di keguguran karena bidang itu tidak begitu ngetren pada masa itu. Aku menyebutkan bidang lain yang ternama. Namun aku tertegun dengan kejujuran dan kepolosan yang kudapatkan dari perbincangan melalui udara itu. Dia begitu jujur akan bidangnya yang bagi kami bidang itu sangatlah tidak keren untuk patokan seorang cowok pada masa itu. Namun Ray begitu pede dengan kejujurannya.

Beberapa malam terlewati, Ray dan  Rifanapun selalu berbincang melalui udara. Hingga pada seketika Ray ingin berjumpa langsung di lingkungan kampus. Aku pun menyetujuinya.

Keesokan harinya, aku dan teman mengatur strategi untuk bertemu. Tetapi Ray tidak akan melihat Rifana yang sebenarnya. Cukup Rifana saja yang akan melihat sosok Ray. Seperti apakah Ray dan pesona wajah serta fisiknya.

Strategipun berjalan mulus, walaupun akhirnya Ray juga melihat Rifana yang sebenarnya.

Aku tidak tertarik pada Ray saat itu, bagiku Ray bukanlah tipe idamanku. Namun ada teman yang memberikan harapan manis padaku, mereka mengatakan sosok Ray ini memiliki kendaraan pribadi yang ngetren pada masa itu dan satu temanku yang lain mengatakan dia mengenal sosok Ray. Di sisi lain aku suka dengan kalimat temanku, "Jangan dekati si Ray, dia terlalu baik untuk kamu sakiti".

Wow, Dahsyat sekali argumen temanku yang satu ini. Sebegitu baikkah sosok Ray bila dibandingkan dengan diriku yang mereka lihat sering mengenal beberapa teman laki-laki di kampus. Akupun semakin penasaran walau sebelumnya Ray tak masuk ke dalam hatiku saat jumpa pertama.

Ku perpanjang rasa penasaranku, ku kirimkan pesan singkat ke ponselnya dan diapun membalasnya. Terus dan terus ku kirimkan pesan singkatku yang terkadang ku sengajakan untuk mengusik hatinya. Akupun selalu mendapat balasan manis darinya. Hingga pada satu waktu dimalam yang ditunggu-tunggu para kaula muda yaitu malam minggu. Aku mengusiknya dengan pesan singkatku dan bertanya tentang keberadaannya.

Oh, aku kecewa. Kali ini aku kecewa dengan kiriman balasannya, yang biasanya manis, namun kali ini pahit yang kurasa. Dia mengatakan sedang bersama teman wanitanya di malam itu.

Aku terkejut dan kecewa, ya... aku merasa kecewa. Namun aku merasa heran dengan diriku dan bertanya-tanya, "mengapa aku harus kecewa, mengapa ada unsur cemburu dalam kekecewaan ini. Ada apa ini?"

Ya, tetapi inilah yang ku dapati. Ternyata dia telah memiliki kekasih hati. Hingga ku putuskan untuk tak lagi mengirimkan pesan singkatku padanya. Aku akan melupakan sesuatu yang singkat ini secepatnya.

Beberapa hari berlalu tanpa ada yang istimewa di ponselku. Sudah beberapa bulan inipun tidak ada yang istimewa di dalam hatiku, aku belum menemukan kecocokan dengan seseorang yang pernah singgah di hatiku, hingga semua berakhir dan terlupakan.

Di suatu hari, dari hari-hari yang hening itu, tiba-tiba pesan singkat menghampiri ponselku. Aku terkejut tertulis nama Ray di kotak masukku. Mengirimkan sebuah kejelasan kepadaku bahwasanya di malam pengakuannya dengan teman wanitanya itu hanyalah kebohongan. Itu tidak benar adanya. Aku merasa bingung antara bahagia dan bertanya-tanya.

"Mengapa Ray menjelaskan semua ini? Apakah dia mengalami kegalauan dengan tidak menerima pesan-pesan singkatku lagi? "

Aku merasa bahagia dengan hal ini, dan kami berjumpa untuk pertama kalinya yang hanya ada Ray dan Rifana.

Kami berjumpa di lingkungan kampus tanpa ada teman yang saling menemani kami. Ini pertama kali kami jalan berdua, kami menikmatinya dan merasa bahagia yang sama. Aku pun tak tahu mengapa semua terjadi dengan sendirinya.

Seiring berjalannya waktu dan aku mulai mendalami karakternya. Aku menemukan ketenangan disampingnya, aku merasakan sosoknya akan membahagiakan ayahku di suatu saat nantinya. Aku kagum padanya dalam banyak hal. Dia yang selalu menjaga shalatnya, dia yang selalu mampu menetralkan amarah di dalam dada ini, dia yang selalu lembut berbahasa dan selalu setia mendampingi dalam setiap masalah yang ada. Aku sangat nyaman disampingnya.

Gelar mahasiswiku akan segera berakhir, aku akan menerima gelar baru sebagai seorang sarjana. Aku sibuk dengan tugas akhirku, Ray tetap setia mendampingiku dan membantu dalam setiap tugas-tugasku. Dia begitu perhatian denganku, Walau terkadang aku sulit mengontrol emosiku yang sering timbul tenggelam disaat aku mengalami kejenuhan. Namun dia tetap dapat menetralkanku. Semakin aku mengenalnya semakin yakin untuk mengakui bahwa aku sangat mencintainya. Ya... aku telah jatuh cinta padanya. Cintaku yang tulus ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Sidang tugas akhirku telah digelar dan aku dinyatakan lulus dengan memuaskan. Raypun bergegas untuk segera menyusulku, karena tugas akhirnya masih dalam proses. Aku harus kembali ke kampung halamanku membawa gelar sarjanaku. Ray akan terpisah sementara dengan Rifana. Hanya 1 janji yang diberikan Ray untuk Rifana, bahwasanya dia akan segera menyusul dengan satu janji sucinya.

Alhamdulillah Raypun dapat menikmati kemegahan wisuda dengan gelar sarjananya.

Awalnya ibunda Ray sempat tidak menyetujui mereka untuk menuju pernikahan dengan alasan bahwa Ray belum mempunyai pekerjaan tetap.

Bertepatan dengan adanya kegiatan lomba siswa Ibunda Ray berprofesi guru berkunjung ke kediaman Rifana  memperjelas  ikatan antara Ray dan Rifana. Dan ayah Rifana meyakinkan bahwa dengan pernikahan akan membuka pintu rezeki. Ray menepati janjinya tanggal penetapan janji suci  ikatan pernikahanpun telah ditetapkan. Ray dan Rifana resmi menggelar ikatan suami istri walaupun mereka dari suku yang berbeda. 

Hari-hari terlewati dengan rutinitas mereka sebagai pak guru dan bu guru. Mereka sangat bahagia tanpa terasa 12 tahun telah terlewati bersama. Ray dan Rifana telah memiliki 2 Ray junior dan 1 Rifana junior. Inilah tugas yang akan mereka jalani membesarkan 3 buah hatinya yang Allah titipkan. Ya Allah... semoga menjadi keluarga yang Sakinah, mawaddah warahmah. Aamiin Aamiin ya Rabbal alamin. Sekian


PROFIL

MUHAMMAD RIDHA, S.Pd



Lahir pada tanggal 02 Januari 1982, di Kabupaten Aceh Besar, di Desa Cot Seunong, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar, Propinsi Aceh. Nama ibu Zainura bin M. Daud Pensiunan guru SMKN 3 Kota Banda Aceh dan Almarhum Ayah bernama Zakaria Bin Mansjur juga berprofesi sebagai guru di SDN Bueng Cala Aceh Besar. Merupakan anak ke dua dari 4 bersaudara. Menempuh Pendidikan dimulai dari Taman Kanak-Kanak Paleuh Blang Aceh Besar (lulus tahun 1988), Madrasah Ibtidaiyah Lamjampok (lulus tahun 1994), Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Banda Aceh (lulus tahun 1997), Madrasah Aliyah Negeri 1 Banda Aceh (lulus tahun 2000), FKIP PPKn Universitas Syiah Kuala Banda Aceh (lulus tahun 2005). Penulis adalah guru SMPN 2 Sungai Raya, Aceh Timur, sebelumnya pengangkatan pertama di SMPN 2 Ranto Peureulak Aceh Timur. Sekarang bertempat tinggal di Desa Alue Merbau Kota Langsa dengan mempunyai hobby Fitnes dan menulis. Penulis sejak Sekolah Dasar sudah mempunyai cita-cita menjadi seorang guru, karena guru adalah salah satu profesi yang sangat mulia.

Read more ...

Arti Penting Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai dasar dalam penyelenggaraan Negara.

Pancasila sebagai pandangan hidup adalah sebagai pedoman dalam bertingkah laku dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.

 Semua sila dari Pancasila tidak dapat di laksanakan kan secara terpisah-pisah, karena Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan.

Read more ...

Rabu, 07 Oktober 2020

Mengenal Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien (1848-1908)

 Cut Nyak Dhien (Tjoe Nja' Dhien: ejaan lama) Memimpin Kerajaan Aceh pada tahun 1848-1908.

Beliau adalah seorang Pahlawan Nasional Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, lalu ia mengungsi karena terjadi gejolak penyerangan dari Belanda. Sementara suaminya pertama yang bernama Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Karena mengetahui suaminya tewas dalam pertempuran di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878, Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.

Selanjutnya Teuku Umar salah satu tokoh yang melawan Belanda melamar Cut Nyak Dhien. Beliau awalnya menolak lamaran Teuku Umar. Namun karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut serta dalam medan pertempuran, beliau setuju menikah dengan Teuku Umar pada tahun 1880. Dari hasil pernikahan tersebut Allah swt telah mengkaruniai mereka anak yang diberi nama Cut Gambang.

Setelah beliau menikah dengan Teuku Umar, mereka bersama-sama bertempur melawan Belanda. Dalam pertempuran tersebut Teuku Umar gugur saat menyerang kota Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899 dengan tembakan menggunakan peluru emas.

Sepeninggalan Teuku Umar beliau berjuang sendiri melawan Belanda di pedalaman  Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Beliau sudah tua dan memiliki penyakit rabun dan encok, sehingga salah satu pasukannya yang di kenal dengan Pang Laot melaporkan keberadaannya karena merasa iba. Akhirnya ia ditangkap oleh Belanda dan dibawa ke Kota Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Dengan keberadaan beliau saat itu sudah berangsur pulih menambah semangat perlawanan rakyat Aceh. Beliau juga masih berhubungan dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap. 

Melihat kondisi seperti ini, Belanda mengasingkan atau membuang beliau ke Sumedang. Beliau meninggal dunia pada tanggal 6 November 1980 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

Berkat perjuangan beliau melawan Belanda untuk mempertahankan NKRI dari Penjajah. Maka pada tanggal 2 Mei 1964 Cut Nyak Dhien dinobatkan/ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Kepres No. 106 Tahun 1964.

Sumber: Dinas Sosial Aceh; Pedoman Kegiatan Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial; 2013.

Read more ...

Selasa, 21 Juli 2020

PAUD Baiturrahim Alue Merbau Menempati Gedung Baru

Alue Merbau, Langsa
Minggu, 19 Juli 2020

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan 6 (enam) perkembangan: agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD (menggantikan Permendiknas 58 tahun 2009).


Peresmian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Alue Merbau Kota Langsa yang dilaksanakan pada Minggu 19 Juli 2020 Alhamdulillah berjalan lancar. Acara ini dibuka oleh bapak Imam Gampong Alue Merbau Langsa Timur 
Read more ...

Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa telah disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia. Akan tetapi dalam perwujudannya banyak sekali mengalami pasang surut. Bahkan, sejarah bangsa kita telah mencatat bahwa pernah ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan ideologi lainnya. Upaya ini dapat digagalkan oleh bangsa Indonesia sendiri.
Read more ...

Senin, 22 Juni 2020

13 KEUTAMAAN MENGHAFAL AL-QUR'AN

Al-Qur'an merupakan suatu kitab suci yang telah diturunkan Allah swt sebagai Wahyu kepada Rasulullah yaitu Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an yang bersifat dinamis berlaku sepanjang masa dan tidak pernah satu orang pun yang dapat membuat suatu ayat yang sama dengan Al-Qur'an.  Sungguh luar biasa keutamaan orang-orang yang menghafal Al-qur'an. 
Membacanya saja banyak pahala yang di dapatkan apalagi kita dapat menghafalnya.
Adapun 13 keutamaan menghafal Al-Qur'an sebagai berikut:
1. Hati seorang individu Muslim tidak kosong dari Kitab Allah.
2. Memperoleh penghormatan dari Rasulullah.
3. Penghafal Al-Qur'an akan memakai mahkota kehormatan.
4. Dapatmembahagiakan kedua orang tua, sebab orang tua yang memiliki anak penghafal Al-Qur'an memperoleh pahala khusus.
5. Akan menempati Tingkatan yang tinggi di Surga Allah.
6. Penghafal Al-Qur'an adalah keluarga Allah.
7. Menjadi orang yang arif di surga Allah.
8. Memperoleh penghormatan dari manusia.
9. Hatinya terbebas dari siksa Allah.
10. Mereka (bagi kaum pria) lebih berhak menjadi imam dalam shalat. 
11. Disayangi oleh Rasulullah.
12. Dapat memberi syafaat kepada keluarga.
13. Merupakan bekal-bekal yang terbaik.

"Satu orang satu Al-Qur'an, satu rumah satu hafizh/hafizhah".

Sumber: Al-Qur'an Hafalan Kemenag; Halim Publishing dan Distributing, www.halimquran.com; 2018
Read more ...

Ketika Amanah Tidak Tersampaikan

Di saat pandemi corona

Rencana yang sudah disusun di bulan Ramadhan untuk melakukan rekreasi keluarga. Alhamdulillah teralisasi walau Ada beberapa tempat rekreasi tutup, namun tidak patah asa mencari pantai yang buka. Setelah memilih-milih dan meninjau pantai kuala Beukah, Perlak jadi pilihan.


Tapi baru kali ini saya rasakan dalam perjalan ke pantai dihadang oleh pemuda-pemuda kuala beukah sebanyak 4 lapis... biasanya saya hanya dengar cerita kawan, kemarin terbukti adanya. Adanya praktek pungutan liar (pungli) sebanyak 4 lapis. Konon katanya di pos chek poin pertama, " harus membayar rp30.000,_  permobil, saya bayar di pungli pertama... eh rupanya pungli ke 2,3 dan 4, minta lagi.
Semoga ini ada perhatian dari pihak desa untuk menertibkan agar kita umat Islam terhindar dari penipuan. Kita kembalikan gezah para pejuang kita yang jujur dan bermartabat. Ketika di minta uang pungli terheyuh hati saya dan malu selaku orang Aceh. Kalaulah modelnya begitu-begitu saja. Kenapa tidak berjualan saja di pinggir pantai agar pendapatannya lebih berkah, karen harta yg bersih juga salah satu didapat dari berjualan dengan jujur.
Alangkah baiknya kita kembangkan saja sebagai wadah pariwisata daerah yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.


Kalo memang takut terjadi khalwat pihak yang berwenang harus memasang pamplet-pamplet peringatan agar terhindar dari maksiat dan menugaskan pihak yang berwenang untuk memantau.
Karena jangan sampai kita ada tempat rekreasi di daerah sendiri, tetapi malah harus pergi ke Sumatera Utara untuk sekedar menikmati indahnya pantai karunia AllahSwt.
Otomatis perekonomian kita berjalan di tempat bila hal ini berkelanjutan.
Saya berharap agar pihak pemerintah mulai dari desa sampai gubernur, ayo kita duduk bersama para ulama dan umara buat suatu kesepakatan agar terjalin harmonis rekreasi yang Islami.

Kuala Beukah
Kuala beukah, Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh
https://maps.app.goo.gl/zQLfmHP24B6Z2tJN6

#pemerintahacehtimur
#pemerintahdesakualabeukah
#dinaspariwisataacehtimur
#camatperlak
#ulamaacehtimur
#dinaspendidikandankebudayaan
Read more ...

Cari Aman

*Cari Aman...*
Toh suara kita kita blom terdengar mengaung... salah2 melanggar aturan ITE... Indonesia memang luar biasa... mayoritas tapi mementingkan minoritas. 
Maju terus...  tapi jangan maju mundur cantik...
Amanah digunakan untuk berkuasa..
Tugas dijadikan alat menghancurkan..
Kepercayaan dijadikan kesempatan..
Membantu dijadikan raja..
Hati nurani di abaikan..
Hukum rimba dijalankan..
Semoga semua insan berbuat lebih baik...
Tanpa provokasi..
Karena iman biasanya naik turun..
Semangat.. Guru sebagai Agen pemersatu bangsa.
Menjadikan manusia menjadi dewasa..
Read more ...

Senin, 30 Maret 2020

Tempat Wisata di kota Langsa

Adapun beberapa Tempat Wisata di kota Langsa

  1. Lapangan Merdeka Kota Langsa. Terletak di pusat Kota Langsa. Lapangan ini biasa dipakai untuk acara-acara dan kegiatan sosial. Lapangan ini adalah Ruang Terbuka Hijau utama Kota Langsa. Setiap hari ramai warga menghabiskan waktu di tempat ini.
  2. Taman Bambu Runcing. Taman ini terletak tak berjauhan dari Lapangan Merdeka Kota Langsa. Taman dengan konsep central park atau "taman di tengah kota" ini ramai dikunjungi karena ada nilai sejarah kemerdekaan di sini. Karakteristik utama taman ini adalah, adanya Tugu Bambu Runcing yang berdiri megah di tengah taman.
  3. Taman Hutan Kota Langsa. Dikenal juga dengan sebutan Hutan Lindung Kota Langsa, berlokasi di Jalan Perumnas, Desa Paya Bujok Seulemak, Langsa Baro. Taman hutan ini adalah kawasan wisata dengan konsep Ruang Terbuka Hijau yang juga berfungsi sebagai paru-paru Kota Langsa. Memiliki luas sekitar 10 hektare. Pengunjung bisa merasakan sejuknya suasana alam serta melihat keindahan dan keasrian flora fauna di taman hutan ini. Di taman hutan ini terdapat sekitar 300 jenis tanaman dan puluhan binatang. Pohon damar, pohon merbau merupakan salah satu tumbuhan yang bisa dilihat di sini. Bila beruntung, pengunjung juga bisa menyaksikan bunga bangkai yang sedang mekar. Tapi ini hanya terjadi setahun sekali, biasanya pada November atau Desember. Itupun hanya berlangsung sekitar 4 hari. Koleksi binatangnya juga lumayan banyak. Ada buaya, rusa, ular, musang, kera, landak, dan aneka jenis burung. Kegiatan yang paling digemari, terutama bagi anak-anak yaitu memberi makan rusa. Cukup membeli makanannya berupa wortel yang sudah dirajang, pengunjung pun bisa memberi makan rusa-rusa tersebut.
  4. Hutan Mangrove Kota Langsa. Disebut juga dengan nama Mangrove Forest Park. Kawasan Hutan Mangrove yang terletak di kilometer 10 Kuala Langsa, adalah tempat favorit untuk menikmati wisata alam mangrove bersama keluarga. Hutan Mangrove ini sangat indah, rimbunan pohon bakau atau mangrove terbentang luas di atas lahan rawa pesisir Kuala Langsa ini. Aneka ragam pohon mangrove di hutan mangrove ini adalah salah satu yang terlengkap di dunia. Ada jalan setapak di dalam hutan mangrove sehingga pengunjung bisa masuk ke dalam hutan mangrove dengan sangat nyaman. Pengunjung bisa merasakan sensasi dan sejuknya suasana hutan mangrove yang mungkin tidak bisa didapatkan di kota lain di Aceh.
  5. Jalan Cut Nyak Dhien. Merupakan sentra wisata kuliner Kota Langsa. Ada banyak sajian makanan yang ditawarkan di sini, menjelang sore dan malam hari. Menu istimewa adalah, Mie Aceh, sate daging, martabak, es krim, aneka makanan tradisional, aneka western food seperti burger dan pizza, dan jajanan lainnya dengan harga yang sangat terjangkau. Khusus untuk kuliner asli Kota Langsa yaitu Sop Sumsum tidak terdapat di tempat ini, Sop Sumsum hanya bisa dinikmati di restoran-restoran yang ada di Kota Langsa.
  6. Gedung Balee Juang. Gedung Balee Juang diresmikan menjadi Museum Kota Langsa oleh Wali kota Langsa Tgk. Usman Abdullah, SE pada tanggal 22 Januari 2019. Balee Juang adalah gedung peninggalan kolonial Belanda. Arsitektur ala Belanda masih sangat jelas terdapat pada gedung ini. Gedung ini telah ada sejak tahun 1920, yang ketika itu bernama Het Kantoorgebouw Der Atjehsche Handel-Maatschappij Te Langsar, gedung semacam ini hanya ada di Aceh saja ketika itu yaitu di Kuta Raja dan di Kota Langsa.
  7. Pelabuhan Kuala Langsa. Pelabuhan Kuala Langsa adalah pelabuhan internasional yang menghubungkan Kota Langsa dengan luar negeri dan juga aktif dengan kegiatan Ekspor Impor. Pada hari Sabtu 23 Februari 2013, pelayaran perdana Kota Langsa - Penang kembali diresmikan setelah sempat vakum pada masa konflik dahulu.[7] Pelabuhan ini juga menarik untuk para wisatawan, di sini wisatawan bisa memancing, berenang, bersantai dengan keluarga dan melihat perahu-perahu nelayan yang lalu lalang. Di pelabuhan ini juga banyak dijumpai pedagang yang menjual aneka makanan dan minuman, seperti bakso, jagung rebus, es krim, mie Aceh, es kelapa muda dan lain sebagainya. Para penjualnya sebagian besar berasal dari desa setempat.
  8. Ujong Pusong. Atau desa Pusong. Adalah pedesaan unik dan langka di mana penduduk sehari-hari berpencaharian mayoritas nelayan. Nuansa desa Pusong sangat unik mengingat Pusong ini terletak di tengah laut yang berbentuk daratan pantai. Ujong Pusong adalah salah satu tempat kunjungan wisata yang masih terus dikembangkan, melihat penduduknya yang relijius dan bersahabat didukung oleh adanya beberapa sarana dan prasarana seperti masjid, dan air bersih.
  9. Pulau Teulaga Tujoh. Pulau Teulaga Tujoh adalah pulau kecil yang berada tak jauh dari Pusong. Tempat ini sangat indah dan unik serta langka karena tidak ada satu pun orang yang bermukim di sini karena beberapa sebab. Salah satunya adalah karena tempat ini diyakini masyarakat adalah tempat keramat. Pulau Teulaga Tujoh adalah pulau yang belum tersentuh dan masih alami dengan pantai, hutan yang hijau dan dengan hunian binatang di antaranya kera dan burung yang ramah menyambut kedatangan pengunjung. Pulau ini sangat cocok menjadi tempat penelitian dan rekreasi alam.
  10. Kawasan Toko Belakang. Merupakan kawasan Pecinan atau biasa disebut dalam bahasa Inggris, China Town. Kawasan ini dulunya merupakan kawasan komunitas warga Tionghoa yang besar. Sampai sekarang beberapa bangunan asli milik warga Tionghoa masih bisa dilihat, namun seiring perkembangan zaman, sebagian bangunan ini dihancurkan dan dibangun bangunan yang lebih modern. Ada beberapa makanan khas China di tempat ini, seperti kwetiau, pangsit, cap cay, dan lain-lain. Terdapat juga satu bangunan pabrik kecap asin tertua di tempat ini.
  11. Langsa Town Square (LATOS). LATOS merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Langsa. LATOS terletak di pusat pasar Kota Langsa. Gedung LATOS terdiri dari 3 lantai dengan 400 unit toko, dan memiliki beragam fasilitas menarik.
Lebih jelas lagi tentang kota Langsa Klik: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Langsa

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Langsa
Read more ...

Daftar Kode Kemendagri Kabupaten di Indonesia


Daftar Kode Kemendagri Kabupaten di Indonesia


Teman2 mungkin kita bertanya, berapa sih kode Kabupaten kita masing 2?
Berikut daftar 416 kabupaten di Indonesia per 2020. Daftar berikut bersifat final terbarui sampai dengan Juli 2018. Jumlah kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan di Indonesia sudah banyak berkembang dari tahun 2009, awal daftar ini dibuat, dan pemekaran daerah baru berhenti sementara tahun 2017. Saat ini, Juli 2018, Indonesia memiliki 416 kabupaten, 98 kotamadya, 7.094 kecamatan, 8.480 kelurahan, dan 74.957 desa.



Kode Kemendagri Kabupaten/Kota Provinsi Pusat pemerintahan Kecamatan Kelurahan/desa
11.12 Kabupaten Aceh Barat Daya Aceh Blangpidie 9 152
11.05 Kabupaten Aceh Barat Aceh Meulaboh 12 321
11.06 Kabupaten Aceh Besar Aceh Kota Jantho 23 609
11.14 Kabupaten Aceh Jaya Aceh Calang 9 172
11.01 Kabupaten Aceh Selatan Aceh Tapak Tuan 18 260
11.10 Kabupaten Aceh Singkil Aceh Singkil 11 116
11.16 Kabupaten Aceh Tamiang Aceh Karang Baru 12 128
11.04 Kabupaten Aceh Tengah Aceh Takengon 14 295
11.02 Kabupaten Aceh Tenggara Aceh Kutacane 16 385
11.03 Kabupaten Aceh Timur Aceh Idi Rayeuk 24 513
11.08 Kabupaten Aceh Utara Aceh Lhoksukon 27 852

untuk lebih jelasnya silakan klik link : https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kabupaten_di_Indonesia

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kabupaten_di_Indonesia
Read more ...

Sabtu, 21 Maret 2020

Hukum Internasional

Makna Hukum Internasional



Menurut beberapa para Ahli hukum atau sering dikenal dengan sarjana menyatakan pendapatnya tentang hukum internasional, diantaranya:

a. Sam Suhaedi: hukum internasional merupakan himpunan aturan-aturan, norma2 dan asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat Internasional.

b. Mochtar Kusumaatmadja: hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas2 negara antara negara dengan negara, negara dengan subyek hukum internasional lainnya yang bukan negara atau subyek hukum bukan negara satu sama lain.

c. Hugo de Groot: hukum dan hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas dan persetujuan beberapa atau semua negara. Ini ditujukan demi kepentingan bersama dari mereka yang menyatakan diri di dalamnya.

Dalam penerapannya, hukum internasional dapat dibedakan:
a. Hukum perdata Internasional: hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antara warga negara suatu negara dengan warga negara dari negara lain. (Hukum antarbangsa)
b. Hukum publik Internasional: hukum internasional yang mengatur negara yang satu dengan negara yang lain dalam hubungan internasional. (Hukum antarnegara)

Read more ...

Minggu, 15 Maret 2020

Pemerintah dan Pemerintahan

Pengertian Pemrintah dan Pemerintahan

Bisakah kita membedakan antara keduanya?
Istilah pemerintah (goverment) dapat dibedakan dengan pemerintahan (governing). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pemerintah: lembaga atau orang yang bertugas mengatur dan memajukan negara dengan rakyatnya. Lalu bagaimana dengan pemerintahan? Pemerintahan: hal, cara, hasil kerja memerintah, mengatur negara dengan rakyatnya.

Berbicara pemerintah dalam arti organ merupakan alat kelengkapan pemerintaham yang melaksanakan fungsi negara.

Pemerintah dapat dibedakan baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit.
a. Pemerintah dalam arti luas: suatu pemerintah yang berdaulat sebagai gabungan semua badan atau lembaga kenegaraan yang berkuasa dan memerintah di wilayah suatu negara, meliputi badan eksekutif, legislatif dan yudikatif.
b. Pemerintahan dalam arti sempit: suatu pemerintah yang berdaulat sebagai badan atau lembaga yang mempunyai wewenang melaksanakan kebijakan negara (eksekutif) yang terdiri dari presiden, wakil presiden, dan para menteri (kabinet).

Selanjutnya Pemerintahan...
Read more ...

Sabtu, 14 Maret 2020

Pengertian Keadilan

Keadilan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, keadilan berarti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan yang tidak berat sebelah.

Menurut Ensiklopi Indonesia adil mengandung arti:
1. Tidak berat sebelah atau tidak memihak sebelah.
2. Memberikan sesuau kepada setiap orang dengan hak yang harus diperolehnya.
3. Mengetahui hak dan kewajiban
4. Orang yang berbuat adil.

Fokus kita: keadilan dapat juga diartikan sebagai suatu tindakan yang tidak sewenang-wenang; atau tindakan yang didasarkan pada norma-norma (agama, kesusilaan, kesopanan, maupun norma hukum).

Macam2 keadilan
A. Aristoteles: membedakan  macam2 keadilan sbb:
1. Keadilan distributif: keadilan yang berhubungan dengan distribusi jasa dan kemakmuran menurut kerja dan kemakmuran menurut kerja dan kemampuannya.

2. Keadilan komutatif: keadilan yang berhubungan dengan persamaan yang diterima oleh setiap orang tanpa melihat jasa-jasanya perseorangan.

3. Keadilan kodrat alam: keadilan yang bersumber pada hukum kodrat alam.

4. Keadilan konvensional: keadilan yang mengikat warga negara, sebab keadilan itu didekritkan melalui suatu kekuasaan khusus.

B. Prof. Dr. Drs. Notonagoro, SH, menambahkan adanyan keadilan legalitas: keadilan hukum.
 Sumber: Budiyanto KBK 2004
Read more ...

KEPEMIMPINAN DIMULAI DARI USIA DINI

KEPEMIMPINAN DIMULAI DARI USIA DINI
Muhammad Ridha, S.Pd
SMPN 2 Sungai Raya



Setiap manusia yang dilahir kedunia adalah sebagai pemimpin (khalifah). Manusia sebagai makhluk yang sempurna melebihi sebuah perangkat komputer. Keluarga merupakan pendidikan utama yang harus dikembangkan sebelum anak-anak meranjak ke dunia masyarakat. Apabila sebuah keluarga bagus dalam mendidik anaknya dan menyempatkan waktu luang untuk duduk dan bercengkrama dengan anak-anak kita sebagai calon-calon pemimpin di masa yang akan datang.
Kepemimpinan perlu dibimbing dan dipupuk agar menjadi seorang yang kedewasaannya dapat menjadikan manusia seutuhnya. Namun sekarang ini para orang tua sangat sedikit sekali mengajak anaknya berkomunikasi dan berkumpul untuk dapat menyusun suatu rencana atau membuat suatu keputusan. Membuat suatu keputusan dalam acara maulid misalnya, kita coba bertanya kepada anak kita menu apa yang akan kita sediakan di acara maulid.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Bila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Soekarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Tingkat terendah dalam kepemimpinan yaitu memimpin diri sendiri. Hal terkecil dalam memimpin diri sendiri pada usia dini seperti anak sudah tau yang mana mainannya dan akan marah apabila mainan itu di ambil oleh orang lain. Sedangkan tingkat tinggi dari kepemimpinan yaitu, adanya rasa responsibility atau tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain.
Para Rasul Allah sebelum menjadi pemimpin umatnya mereka sudah dibekali jiwa kepemimpinan yang nantinya menjadi pengarah manusia pada waktu mereka besar. Sebagaimana Musa dan Muhammad serta para nabi lainnya. Pada awal kehidupan mereka telah berhasil menjadi penggembala kambing yang baik. Tujuannya tidak lain untuk mengambil pelajaran setelah berhasil mengendalikan binatang ternak, maka selanjutnya adalah berhasil mengurus anak cucu Adam dalam mengajak, memperbaiki dan mendakwahi mereka.
Dalam pekerjaan mengembala kambing terdapat pelajaran membiasakan diri untuk sifat menyantuni dan mengayomi. Tatkala mereka bersabar dalam mengembala dan mengumpulkannya setelah terpencar di padang gembalaan, mereka mendapat pelajaran bagaimana memahami perbedaan tabiat umat, perbedaan kemampuan akal. Dengan perbedaan tersebut maka yang membangkang mesti ditindak tegas dan yang lemah mesti disantuni.
Hal ini memudahkan bagi yang memiliki pengalaman seperti itu untuk menerima beban dakwah dibandingkan yang memulai langsung dari awal. Itulah awal pembelajaran bagi para Nabi dengan cara menghadapi tabiat yang berbeda, ada yang lemah, ada yang pincang dan bermaksud mendaki gunung, ada yang tidak mampu untuk melintasi lembah. Dari situ, dia mempelajari bagaimana meraih keinginan yang beragam sebagai pengantar untuk mengenal manusia dengan tujuan dan maksud yang juga beragam. Para Nabi mengembala kambing semenjak mereka kecil dan mereka menyandarkan kehidupan mereka melalui usaha mereka, memberikan pesan tentang pentingnya seorang pemimpin menggantungkan dirinya kepada Allah SWT dan tidak menggantungkan hidupnya pada belas kasian orang lain.
Jika seseorang menyandarkan dirinya kepada orang lain, maka ia akan menjadi lemah, sementara dakwah tidak mengenal hal tersebut. Seorang pemimpin mesti menjauhkan dirinya dari pemberian dan sedekah orang lain.
Nabi Muhammad ketika usia beliau 12 tahun, nabi Muhammad saw diajak pamannya Abu Thalib berdagang ke Syam. Saat sampai ke Bashra mereka bertemu seorang pendeta bernama Bahira, ia adalah seorang pendeta Nasrani yang sangat ahli tentang Injil. Ketika ia melewati nabi Muhammad saw, ia mengamatinya dan mengajaknya berbicara. Beberapa saat kemudian Bahira menoleh kepada Abu Thalib dan bertanya, “Apa kedudukan anak ini di sisimu?” Jawab Abu Thalib, “Ia anakku.” (Abu Thalib selalu memanggil nabi Muhammad saw sebagai anaknya, karena kecintaannya yang sangat pd beliau), Bahira berkata, “Dia bukan anakmu, karena tidak mungkin ayah anak ini masih hidup.” Abu Thalib terkejut dan berkata, “Ia anak saudaraku.” Maka tanya Bahira lagi, “Bagaimana kondisi ayahnya?” Abu Thalib menjawab, “Ia meninggal saat ibu anak ini mengandungnya.” Kata Bahira, “Kali ini jawaban Anda benar! Bawalah anak ini pulang dan jaga dia dari orang Yahudi. Karena kalau mereka melihat dia di sini, pasti akan dicelakakannya. Sungguh putra saudaramu ini kelak akan berurusan dengan sebuah perkara yang sangat besar” Maka Abu Thalib cepat pulang kembali ke Makkah.
Untuk melahirkan seorang pemimpin salah satunya melalui pengkaderan. Pengkaderan adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa tahapan untuk menanamkan nilai moral dan peningkatan sumber daya manusia disuatu organisasi guna mencapai tujuan bersama. Akan tetapi problemnya terletak pada para senior yang kurang memahami arti pengkaderan. Arti pengkaderan adalah mengkader manusia menjadi “manusia seutuhnya.” Manusia yang cerdas secara akademis, juga secara organisatoris. Kita tidak bisa menyalahkan langsung para seniornya (kasus) yang tidak memahami hakekat ini. Semua ini bermula dari paradigma yang terbangun di benak sang senior dalam hal ini orang tua. Namun, dilingkungan mahasiswa, jika seniornya seorang aktivis, maka tentunya para mahasiswa baru akan diarahkannya menjadi aktivis mahasiswa yang cerdas, kritis dan kreatif.
Alangkah indahnya apabila setiap orang tua atau guru menerapkan kepemimpinan melalui ketauladanan bukan hanya melalui perintah dan tugas. Mulailah dari sekarang juga memperisapkan diri menjadi pemimpin, minimal menjadi pemimpin bagi diri sendiri agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif dan menyimpang.

Read more ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog