Breaking News

Rabu, 07 Oktober 2020

Mengenal Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien (1848-1908)

 Cut Nyak Dhien (Tjoe Nja' Dhien: ejaan lama) Memimpin Kerajaan Aceh pada tahun 1848-1908.

Beliau adalah seorang Pahlawan Nasional Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, lalu ia mengungsi karena terjadi gejolak penyerangan dari Belanda. Sementara suaminya pertama yang bernama Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Karena mengetahui suaminya tewas dalam pertempuran di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878, Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.

Selanjutnya Teuku Umar salah satu tokoh yang melawan Belanda melamar Cut Nyak Dhien. Beliau awalnya menolak lamaran Teuku Umar. Namun karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut serta dalam medan pertempuran, beliau setuju menikah dengan Teuku Umar pada tahun 1880. Dari hasil pernikahan tersebut Allah swt telah mengkaruniai mereka anak yang diberi nama Cut Gambang.

Setelah beliau menikah dengan Teuku Umar, mereka bersama-sama bertempur melawan Belanda. Dalam pertempuran tersebut Teuku Umar gugur saat menyerang kota Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899 dengan tembakan menggunakan peluru emas.

Sepeninggalan Teuku Umar beliau berjuang sendiri melawan Belanda di pedalaman  Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Beliau sudah tua dan memiliki penyakit rabun dan encok, sehingga salah satu pasukannya yang di kenal dengan Pang Laot melaporkan keberadaannya karena merasa iba. Akhirnya ia ditangkap oleh Belanda dan dibawa ke Kota Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Dengan keberadaan beliau saat itu sudah berangsur pulih menambah semangat perlawanan rakyat Aceh. Beliau juga masih berhubungan dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap. 

Melihat kondisi seperti ini, Belanda mengasingkan atau membuang beliau ke Sumedang. Beliau meninggal dunia pada tanggal 6 November 1980 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

Berkat perjuangan beliau melawan Belanda untuk mempertahankan NKRI dari Penjajah. Maka pada tanggal 2 Mei 1964 Cut Nyak Dhien dinobatkan/ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Kepres No. 106 Tahun 1964.

Sumber: Dinas Sosial Aceh; Pedoman Kegiatan Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial; 2013.

1 komentar:

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog